Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Senin, 16 September 2013

WARISAN SUNAN KALIJAGA DALAM NYANYIAN


Ternyata lagu “Gundul-Gundul Pacul” mempunyai filosofi yang dalam. Lagu Gundul-Gundul Pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yang dalam dan sangat mulia.

‘Gundul’ adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang.  Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. jadi ‘gundul’ adalah kehormatan tanpa mahkota.

‘Pacul’ adalah cangkul  yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat,  jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani.


‘Gundul pacul’ artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Orang Jawa mengatakan pacul adalah ‘Papat Kang Ucul’ (4 yg lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

1.  Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.

2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.

3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.

4. Mulut digunakan untuk berkata adil. Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. ‘Gembelengan’ artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.

Arti harafiahnya jika orang yang kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan:
GEMBELENGAN (congkak/sombong).
NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyAk)
GEMBELENGAN ( sombong hati), akhirnya


Share This :

0 komentar:

Posting Komentar